Melayat menjadi kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghormatan pada orang yang meninggal dunia. Seseorang dapat mengunjungi rumah duka dengan menyampaikan belasungkawa sekaligus dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Bentuk ungkapan belasungkawa dapat berupa kata-kata saja maupun benda seperti karangan bunga. Meski terlihat sederhana, tata cara melayat ke rumah duka ini perlu mendapat perhatian khusus. Dengan begitu, seseorang mampu menghindari hal-hal yang dapat menyinggung atau melukai perasaan keluarga.
Membawa Pemberian sebagai Simbol Simpati seperti Karangan atau Papan Bunga
Melayat ke rumah duka tidak lengkap rasanya jika tidak membawa simbol simpati seperti karangan atau bunga. Meskipun tidak wajib, tata cara melayat dengan memberikan benda tersebut merupakan simbol simpati dengan duka cita yang mendalam. Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus saat memilih karangan atau papan bunga seperti jenis bunga, warna bunga, dan tulisan pada papan. Jenis bunga yang melambangkan kedamaian dan kesucian seperti mawar putih dan lily putih dapat menjadi pilihan agar menciptakan suasana yang tenang. Selain putih, memilih warna gelap juga dapat menjadi pilihan sebagai simbol duka yang mendalam seperti anggrek hitam, mawar hitam, dan krisan merah tua. Selanjutnya, tulisan papan bunga yang baik ditulis dengan singkat dan tidak berlebihan, misalnya “Turut Berduka Cita” . Pemberian karangan atau papan bunga ini memberikan arti yang besar bagi keluarga. Keluarga juga akan merasakan bahwa mendiang memiliki banyak orang yang peduli dan sayang semasa hidupnya.
Perhatikan jadwal melayat dan aturan di rumah duka
Setiap tempat memiliki aturan melayat di rumah duka yang berbeda-beda. Sebelum memutuskan untuk melayat, penting untuk menanyakan jadwal melayat dan aturan yang ada di tempat tersebut. Hal ini menghindarkan seseorang datang pada saat yang tidak tepat sehingga tidak mengganggu keluarga yang sedang berkabung. Seseorang dapat melayat pada siang atau sore hari karena pada malam hari biasanya keluarga akan mengirimkan doa secara khusyuk untuk mendiang. Selain itu, menaati setiap aturan yang ada akan menunjukkan bentuk penghormatan dan penghargaan pada budaya yang ada. Di sisi lain, tata cara melayat ini akan membuat keluarga merasa nyaman untuk mengungkapkan kesedihannya.
Kenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan suasana berduka
Tata cara melayat selanjutnya berkaitan dengan menggunakan pakaian yang sopan saat ke rumah duka. Meski tidak ada aturan tertulis, sudah menjadi naluri seorang manusia untuk memakai pakaian yang pantas saat melayat. Umumnya, orang melayat akan memakai pakaian dengan warna gelap untuk menyimbolkan penghormatan dan kesedihan. Jika melayat pada orang penting, seseorang dapat memakai gaun atau setelan jas yang formal dengan warna yang tidak mencolok. Warna mencolok akan mendatangkan pusat perhatian pada orang-orang lain yang melayat. Pada intinya tata cara melayat ini bertujuan untuk memberikan penghormatan dan empati pada keluarga yang berduka.
Sampaikan ucapan simpati dengan penuh penghormatan
Saat melayat tentunya seseorang akan menyampaikan ucapan simpati akan kepulangan salah seorang anggota keluarga tersebut. Ketika mengungkapkan rasa simpati cukup dengan mengucapkan kata-kata sederhana yang menunjukkan ketulusan. Misalnya, “Turut berduka cita atas berpulangnya bapak, semoga seluruh amal ibadah-Nya dapat diterima, dan keluarga diberikan kekuatan.” Ucapan simpati tersebut akan membuat anggota keluarga yang lain merasakan adanya dukungan dari orang-orang sekitar. Dengan menyampaikan ucapan simpati tata cara melayat akan semakin baik.
Menghargai privasi keluarga di sekitar makam
Setiap orang dan keluarga pasti memiliki privasi yang ingin mereka jaga. Terlebih lagi saat keluarga sedang berada di sekitar makam dan masih berduka. Mereka baru saja kehilangan salah satu anggota keluarganya, sudah sepantasnya kita memberikan ruang untuk mereka merasakan kesedihannya. Seberapa besar kesedihan yang mereka rasakan, tidak boleh ada seorang pun yang dapat menghakiminya. Penghormatan akan privasi ini dapat berupa tidak berbicara terlalu keras, tidak menanyakan sebab meninggalnya keluarga, tidak menanyakan tanda-tanda dan firasat akan meninggalnya, serta menjaga jarak aman. Tata cara melayat dengan menghargai privasi keluarga merupakan bentuk kepedulian kepada keluarga yang sedang melalui masa-masa sulit.
Pamit dengan sopan dan mengucapkan terima kasih kepada keluarga
Setelah selesai menyampaikan ucapan simpati dan duka cita, seseorang harus berpamitan dengan sopan pada keluarga. Jangan langsung pergi tanpa mengucapkan apa pun. Bagaimana pun juga keluarga tersebut telah meluangkan waktunya untuk menerima kedatangan tamu di tengah rasa berduka. Ketika meninggalkan rumah duka, seseorang dapat mengatakan “Terima kasih atas kesediaan keluarga untuk menerima kami, sekali lagi turut berduka cita atas berpulangnya bapak, dan mohon maaf jika kedatangan kami mengganggu suasana duka cita.” Dengan begitu, pertemuan antara keduanya berakhir dengan baik dengan menerapkan tata cara melayat tersebut.
